Sabtu, 28 Maret 2015

Kunjungan Ketiga ke Kelompok Rentan

Melanjutkan postingan yang sebelumnya , aku akan flashback dulu ke tanggal 23 maret 2015 (ceritanya late post). Tanggal 23 Maret, aku mengusulkan kita harus beli buku buat kenang-kenangan dengan semua anak Ibu Sri. Jadilah kami memutuskan pergi ke Mall Taman Anggrek

Awalnya kita salah pilih rak buku anak -anak, kita tersesat di rak buku anak-anak  yang import, gila aj buku kecil aja bisa 100 ribuan, mana ada budget segitu .Trus aku mikir, pasti ada nih rak buku lain, dapet juga setelah muter -muter. Udah kayak ketemu harta karun aja kita langsung kesenengan gitu haha. Buku di rak ini buatan lokal jadilah harganya masih terjangkau kisaran 50-80 ribuan.

ki-ka : Rahka ,Gladys dan aku

Kami memegang buku pilihan kami

Oke, trus biar cakep bukunya di bungkus pake kertas kado, ini sebagian buku yang kami bungkus, jadi kayak hadiah gitu :D


Lalu, terjadilah kunjungan ketiga ke kelompok rentan pada 28 Maret 2015. Nah, untungnya cuaca nya cerah. Puji Tuhan  dimusim yang masih agak hujan ini, tiap kali kami kesana selalu cerah. 

Kami sebelum mengajar, melakukan penyuluhan dulu pada Ibu Sri dan ke 3 anaknya. Kebetulan pada saat kami datang, Lian belum pulang .Penyuluhan nya adalah penyuluhan petunjuk mencuci tangan. Ini ada 2 pamflet yang kami print.Kami berharap lewat penyuluhan ini keluarga Ibu Sri sadar akan kebersihan ,kebetulan anak-anak masih kurang bersih dalam hal mencuci tangan.



Nah, jadi kami bagi tugas nih, minggu ini aku dan Gladys yang melakukan penyuluhan mencuci tangan. Sementara , minggu depan Rahka dan Charin yang akan melakukan penyuluhan DBD. 

Gilang nyadar aja difoto haha

Hilal antusias dengan penyuluhan ku

Giliran Gladys melakukan penyuluhan

Bareng-bareng peragain cara cuci tangan

Gak afdol dong, kalo cuma penyuluhan aja, praktek juga perlu..
Astrid mempraktekkan cara mencuci tangan yang baik

Sekarang si Gilang

Terakhir si Hilal

Setelah sesi penyuluhan selesai dan anak-anak mengerti apa kebersihan cuci tangan ,kami pun mengajar, Sayang banget, Lian belum pulang juga . Jadilah kami ngajar 3 anak aja. Aku fokus mengajar Gilang bahasa Inggris yaitu nama makanan,nama warna dan kosakata sekolah.
Charin mengajar Astrid pelajaran matematika

Gladys mengajar vocab inggris

Aku mengajar vocab inggris juga

Suasana mengajar kami yang serius

Hasil aku ngajarin Gilang hari ini :




Tak terasa kita udah ngajar lama juga dan anak-anak sudah paham materi yang kami ajarkan, lama- lama anak-anak jadi pada ngantuk. Nah ,kami gak kehabisan ide. Kami memutuskan untuk ngajarin ketiga anak ini nyanyi lagu Barney.

Gladys excited banget rekam anak-anak nyanyi

Aku ngajarin liriknya nih 

Tak lupa kami juga ajarin gerakannya , anak-anak jadi semangat loh.
Sekarang show time!
Lian muncul pas kami lagi nyanyi, jadilah ikut nyanyi


Gaya hati sesuai lagu Barney <3

Tak terasa ya udah 3 pertemuan aja, nantikan postingan berikutnya ya tentang kunjungan terakhir kelompokku.















Sabtu, 14 Maret 2015

Toko Buku Kinnokuniya

Oke, secara aku mahasiswi Sastra Inggris, mata kuliah literatur tuh wajib hukumnya. Nah, sebelum masuk Sastra Inggris (Sasing), aku mana suka baca novel bahasa Inggris, banyakan Indonesia gitu. Tapi, mau tak mau ya dalam diri terbesit gitu, masa anak sasing gak baca novel inggris, kayaknya malu aja gitu.

Jadilah aku beli novel The Alchemist yang ditulis Paulo Choelho, novel ini best seller banget ditahun 80an dan aku jadi semangat buat baca. Apa daya ya, itu novel baru bener -bener bisa diselesaikan setelah 6 bulan.

Nah setelah The Alchemist, kayakanya aku belom kapok ya, aku beli lagi Aesop's fable, ini sih belinya di Stand Kinokuniya yang lagi diskon 10 % di kampus Binus, Okelah cuss dibeli, tapi sampe sekarang cuma baru beberapa halaman dibaca fiuhhh..

Seakan gak kapok, beberapa waktu lalu aku beli lagi novel berjudul Jane Eyre di stand Kinnokuniya di kampusku, jadi jarak belinya sih sekitar 6 bulan dari si Aesop itu.


Nah tiba -tiba aku kayak dapat berita buruk gitu di awal semester ini, aku dapat mata kuliah Prose Analysis dan UAS nya tuh nganalisis novel apa aja cuma sebaiknya sih classic. Dosen aku sih saranin Collin Classic atau Signet Classic dan jangan tipis OMG!

Lahh , The Alchemist kan bukan classic, meskipun dosen ku membolehkan, tapi dalam hati kecil aku berkata kayaknya gak cocok deh. Jane Eyre sih classic cuma tebel bingitt 500 halaman + tulisan kecil banget.

Aku kayaknya kudu ke Kinokuniya nih, aku ajaklah Gladys dan for the first time ke toko buku Kinokuniya juga wkwk. Toko buku Kinnokuniya di Plaza Senayan tuh tempat yang nyaman dan buku -bukunya sih recommended banget buat yang suka novel dan buku in english. Koleksinya lengkap banget.


Kinokuniya cabang Plaza Senayan

Setelah sibuk mencari hampir 1 jam an, akhirnya ketemu juga nih yang pas : Classic + tebelnya sedang  + ceritanya udah familiar haha .

Rupanya udah pernah diadaptasi jadi animasi


Nah, aku harus selesaian novel ini sebelum bulan Juni, doain yah supaya cepet selesai bacanya dan bisa dapet nilai A buat analisis novelnya.

Kunjungan Kedua ke Kelompok Rentan

Melanjutkan posting-an yang sebelumnya, pada hari Sabtu ini tanggal 14 Maret 2015, kami kembali mengajar bahasa Inggris dirumah keluarga Ibu Sri. Ini adalah kunjungan kedua ke kelompok rentan. Sebelum kami pergi, kami beli snack dulu untuk hadiah anak- anak jika mereka belajar dengan benar. Kami akan mengajar bahasa Inggris karena pengetahuan bahasa Inggris mereka masih sangat kurang.
Snack jika berhasil menjawab soal

Kami lalu sampai dirumah Ibu Sri. Tak disangka-sangka, Hilal yang awalnya menolak kedatangan kelompok kami, tiba-tiba jadi mau belajar. 
Nah karena di hari itu, 4 anak Bu Sri ada dirumah semua, kami pun masing -masing mengajar 1 anak. Aku dapat bagian ngajar Gilang, Gladys dengan Hilal, Charin dengan Astrid dan Rahka dengan Lian.

Charin dan Rahka mengajar

Karena ruangannya kecil, kami jadi berpencar jadi 2 grup. Rahka dan Charin ngajar di rumah nenek Gilang pas disebelah rumah Gilang. Sementara aku dan Gladys dirumah Gilang. 


Gladys tes pengetahuan Hilal 
Aku lagi tes pengetahuan Gilang

Pas di tes pengetahuan, rupanya Gilang sudah menguasai 3/4 materi bahasa inggris yang aku ajarkan. Materinya dibawah ini nih, ada fruit, food, dan greeting . Ini semua aku yang gambar. Gilang berhasil menguasai nama buah ,nama makanan dan nama anggota keluarga.
 Yang warnain aku dan Gilang, biar tambah seru belajarnya

Hasilnya, Gilang berhasil mendapatkan permen horee

Sesi kasih permen

Nah akhirnya selesai juga nih sesi 2 jam mengajar anak- anak bu Sri selama 2 jam, Kami pulang sekitar jam 5 sore . Sebelum pulang, aku sempat ngobrol dengan Bu Sri. Rupanya Bu sri itu anak rantau dari Pekalongan dan sejak SMP beliau udah tinggal di Jakarta. Bu sri menurut aku sangat berdedikasi banget sama anak- anaknya. Beliau selalu membantu anaknya belajar.

Aku dengan Hilal dan Gilang

Gladys dengan Hilal dan Gilang

Kamis, 12 Maret 2015

Kunjungan Pertama ke Kelompok Rentan

Aku akan menceritakan pengalamanku terkait kunjungan pertama ke kelompok rentan. Ini adalah pengalaman yang kudapat dari salah satu mata kuliah umum. 
Sebelumnya,ini adalah proposal mata kuliah yang disetujui dosenku.


Pada tanggal 11 Maret  2015, kami ke Palmerah utara lagi dan kami memutuskan masuk ke pemukiman komunitas rentan di sana. Ini adalah anggota kelompokku.
ki-ka : Charin, aku, Gladys

Lalu kami menyusuri gang pemukiman di Palmerah Utara.



Trus kami bertanya-tanya, mana keluarga yang ekonominya agak kurang dan memilik beberapa anak yang masih kecil . Ada seorang Ibu yang baik, beliau memberi petunjuk jalan menuju rumah Ibu Sri Sulastri, Inilah rumah Ibu Sri yang beralamat di Kemanggisan RT/RW 11/08 Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah,Jakarta Barat
Depan rumah Bu Sri

Kami kenalan dengan Ibu Sri Sulastri, beliau sangat ramah dan kami mengutarakan niat kami untuk membantu anak -anak mereka belajar bahasa Inggris. Ibu Sri adalah seorang ibu rumah tangga, sementara suaminya, Bapak Rifan bekerja serabutan kadang menjadi tukang cat.
Ibu Sri dan Gilang

Anak ibu Sri ada 4 orang yaitu, Lian kelas 1 SMP, Astrid kelas 4 SD, Gilang kelas 2 SD, dan Hilal kelas 1 SD. Kebetulan, Astrid, Gilang , dan Hilal tak mempelajari bahasa Inggris, karena pelajaran Bahasa Inggris sedang dihapuskan di SDN. 
Ini kesempatan kami buat mengajar Gilang, kebetulan pengetahuan Gilang soal Bahasa Inggris masih sangat kurang.
ki-ka : Gladys, Rahka,Charin
Karena anak -anak yang lain belum pulang, kami gantian ngajarin Gilang, Gilang anakny mudah berkomunikasi dengan kami, meski awalnya malu- malu.Gilang kami ajari angka dalam bahasa inggris.
Gladys asyik menagajar

Aku dan Charin mengetes Gilang

Aku tanya jawab vocabulary dengan Gilang

Charin serius mengajar Gilang

Gilang anak yang kooperatif, dia mau belajar Inggris dengan tekun. Gilang cepat menyerap apa yang kami ajarkan.
Nih sebagian hasil mengajar Gilang

Kami sempat bertemu Astrid , dan dia kecapekan habis pulang dari sekolah dan sejam kemudian dia harus ikut madrasah, Maka, kami belum sempat mengajar Astrid, Kami akan cari waktu untuk mengajar Astrid. Dan kami juga bertemu si bungsu Hilal. Kebetulan Hilal anak yang sangat moody-an 
dan gak suka ketemu orang baru, 
Kami sempat kewalahan nih, dia kayaknya gak suka sama orang baru, Kami berharap, pertemuan berikutnya udah bisa membuat Hilal mau belajar.

Sampai ketemu lagi ya Gilang !