Kamis, 27 Agustus 2020

Pengalaman Tinggal di Singapura (Part 2)

Hai, ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Topiknya masih mengenai pengalaman tinggal di Singapura. Jika sebelumnya yang aku ceritakan adalah mengenai tinggal di HDB milik pemerintah Singapura, kali ini aku menceritakan pengalamanku sendiri ketika tinggal di boarding house (BD) milik kampus. Gak semua kampus di Singapura memiliki BD. Jadi, jika ada diantara kalian yang sudah memiliki kampus pilihan tapi gak ada BD-nya, HDB yang aku jabarkan di postingan kemarin merupakan salah satu alternatif ya.

Oke, back to topic. Nama BD yang sempat aku tempati adalah MDIS Residence. MDIS adalah nama universitasnya. MDIS Residence ini cukup strategis karena 15 menit dari MRT Queenstown dan 3 menit dari halte bus terdekat. Disini aku mau bahas dulu beberapa fasilitas yang ditawarkan. 

Ada 15 lantai.

Pertama, fasilitas tapping. Fasilitas ini bener-bener oke karena menghindari sembarang orang masuk kedalam area BD. Ditambah, kita hanya bisa mengakses lantai untuk kalangan umum dan lantai tempat kita tinggal. Berbeda dengan pengalamanku dulu tinggal di Binus Square (area Kemanggisan, Jakbar) dimana kita bisa mengakses semua lantai.

Lift dengan fasilitas tapping

Fasilitas berikutnya yang bisa dipakai adalah ruang komunal dimana kita bisa duduk santai sambil mengerjakan tugas atau bisa tempat hangout dengan teman.

Letaknya dilantai 2

Bisa untuk belajar juga

Fasilitas kamar mandi umum ditiap lantai juga disediakan. Ada banyak shower, toilet dan sink sehingga pas pagi hari antrian gak gitu penuh. Tapi, aku pernah mendapatkan pengalaman yang buruk sih di kamar mandi umum seperti ada aja yang membuang pembalut wanita sembarangan, tidak menyiram toilet dengan baik, bahkan meludah sembarangan. Ini yang menjadi kekurangan BD, karena milik bersama kesadaran untuk merawat kebersihan toilet sangat kurang.

Suasana kamar mandi

Sekarang, aku mau ngebahas bagaimana kondisi kamar di BD? BD ini memiliki ukuran kamar yang cukup kecil, tapi semua furnitur sudah disediakan jadi tak perlu repot-repot beli rak atau kontainer lagi. Disediakan juga lampu belajar. 

Lorong BD

Suasana kamar 

Fasilitas lainnya yang cukup oke tapi menurut aku sih kurang adalah tiap 2 minggu sekali kamar kita akan dibersihkan oleh housekeeping. Tapi, jujur aja mereka membersihkannya kurang bersih, sehingga aku selalu membersihkan lagi kamar ku. Tapi, banyak banget temenku disini gak pernah mau bersihin kamar seperti mengepel, jadinya fasilitas ini oke banget menurut mereka.

Laporan kamar yang sudah dibersihkan 

Fasilitas lainnya adalah laundry. Tiap hari kita diberikan jatah memberikan 2 baju tiap senin hingga jumat. Tapi, kalo yang sudah pernah ngekos pasti tau, jatah segitu tak cukup. Maka, ditiap lantai, disediakan fasilitas mesin cuci. Sayangnya, fasilitas ini tidak gratis. Tiap menggunakan mesin ini kita membayar dengan koin 1 SGD.

Mesin cuci pakaian

Mesin pengering pakaian

Yang menyenangkan adalah adanya fasilitas air minum gratis. Serta disediakan microwave dan kulkas.

Air yang digunakan bukan air galon melainkan air filter

Fasilitas lainnya adalah kafetaria dan minimarket. Ini umum sih, tapi sangat membantu bagi kalian yang kepepet mau cari makanan terdekat tanpa harus keluar BD. Makanan yang dijual juga beragam seperti makanan India, China, Indonesia, Vietnam hingga western.

Ada berbagai macam jenis makanan

Sekarang aku akan membahas kekurangan dan kelebihan tinggal di BD. 
Kelebihan :
  • BD merupakan tempat yang tepat untuk yang mau tinggal berdekatan dengan area kampus karena akan lebih menghemat biaya transport dan waktu tempuh perjalanan.
  • Mendapatkan kesempatan lebih banyak bergaul dengan teman sebaya. Berdasarkan pengalamanku juga, tinggal di BD membuat aku berkenalan dengan banyak teman baru.
  • Harganya lebih murah dibanding tinggal di HDB atau kondominium.
  • Dapat fasilitas laundry, listrik, air dan internet. Jika tinggal di HDB, fasilitas air, listrik dan laundry biasanya belum termasuk.
  • Jauh lebih aman karena ada security dan masih masuk area kampus yang dijaga.
Kekurangan :
  • Toilet umum yang cenderung kotor karena tak semua penghuni BD sadar kebersihan.
  • Tak bisa merasakan tinggal di Singapura yang sesungguhnya. Karena kebanyakan penghuni BD adalah foreigner.
  • Bagi sebagian teman aku, ada yang memutuskan keluar dari BD karena bosan dengan suasana kampus terus dan mereka jauh lebih suka pulang pergi ngampus.
Jadi, tinggal di BD memang ada plus dan minusnya. Bagi kalian yang mau merasakan pengalaman tinggal di Singapura dan bingung mau pilih tinggal di BD atau di luar area kampus, kalian bisa coba tinggal di BD MDIS ini karena sewa kontraknya per 3 bulan. Jadi, kalo kalian tidak nyaman, kalian bisa keluar tanpa menunggu lama. 
Oke segitu dulu info dari aku. Komen ya!