Jumat, 20 Desember 2019

Pabrik Lipstik di Tangerang dan Jakarta

Hai guys, hari ini aku mau sharing tentang sesuatu yang trivial sih. Cuma, aku aja sendiri baru tau dan cukup merasa info ini akan cukup bermanfaat juga buat kalian pecinta lip matte lokal seperti aku.
Oke, aku sendiri suka membeli lip matte lokal karena harganya terjangkau dan tak kalah kualitasnya dengan lip matte buatan brand luar. 
Kadang nih pas aku liatin kemasan sebuah lip matte, ke-kepoan-ku gak terbendung dan jadinya gak sengaja aku amatin dimana sih pabrikannya?
Ya, and here we are! Aku dapet info yang cukup informatif nih hehe. Ini beberapa pabrik lip matte yang berhasil aku rangkum. Pabrik lipstik ini berada di Tangerang dan Jakarta kebanyakan.

1. PT. Paragon Technology, Tangerang.
Kayaknya kalian udah tau lah ya brand-brand dari PT. Paragon ini, tapi aku tetep sertakan gambarnya ya. Ada 3 brand yang aku tahu diproduksi disini yaitu Make Over, Wardah dan Emina.

Make Over


Emina
Wardah

2. PT. Cosmax Indonesia, Jakarta.
Ada 3 brand yang lip product- nya diproduksi disini. Salah satunya, Rossa Lasts Matte Lip Cream. Tapi aku cuma sertakan 2 gambar brand karena cuma Pixy dan Dear Me Beauty yang aku punya nih.















Dear Me Beauty














Pixy

3. PT. Continental Cosmetic, Bandung.
Yap, aku cuma dapet 2 nih lip matte yang diproduksi disini. Ada brand Mineral Botanica dan Luxcrime.














Mineral Botanica














Luxcrime

4. PT. Astoria Prima, Tangerang. 
Nah, ada 2 brand yang cukup nge-hype yang diproduksi disini nih, apalagi kalo bukan Rollover Reaction dan Mizzu.















Mizzu














Rollover Reaction

Nah, itu aja sih yang aku tau. Tapi, aku yakin pasti info yang aku kasih masih belum lengkap. Jadi, bagi yang lebih tau boleh dong share sama aku di kolom komen. See ya on another post!

Minggu, 01 Desember 2019

Pengalaman Internship di Prudential (Part 2)

Hai guys! balik lagi ke sambungan postingan yang part 1. Aku akan bahas soal bagaimana rasanya bekerja di MNC (multi national company) dalam konteks pengalaman internship di Prudential. Kesan pertama yang aku tangkap adalah lingkungan kerja yang serius khusus di lingkungan divisi risk and compliance. Tapi, hal berbeda aku temuin di divisi teman aku. Dia magang di bagian building and facility management dan you know what kerjaanya super santai dan bahkan dia sering ngobrol santai sama supervisor dan manajernya. Tentunya hal ini berbanding terbalik dengan workload kerja aku yang sering dikejar deadline.

Awalnya berasa iri sih, karena temen magang aku yang lain workload nya ringan dan pulangnya selalu on time. Sementara aku seringnya pulang ngaret dan banyak workload. Tapi lama-lama jadi adaptasi dan merasa emang itu tanggung jawabku. Nah jadi, kerja di MNC itu pasti ada bagian yang santai dan bagian yang sering lembur. Kebetulan divisi compliance sendiri pulangnya selalu lewat dari on time.

Budaya kerja pun selalu dituntut cepat. Kadang sih jadi harus mengorbankan jam makan siang tapi dari situ aku belajar banyak soal kerja cepat dan efisien. MNC memang membuat aku belajar banyak hal tentang profesionalitas dalam bekerja. Tapi, aku juga berterimakasih dengan supervisor aku yang mau mengajari aku banyak hal ketika aku bertanya soal industri asuransi sehingga aku belajar banyak juga,

Lanyard penuh memori magang haha

Oke, gak pake lama ini pros and cons nya kerja di MNC terutama di bidang asuransi :
Kelebihan :
  • Memiliki banyak teman sesama anak magang yang membuat kita lebih nyaman saat menjalani magang
  • Kesempatan belajar banyak hal karena workload-nya bermacam-macam sehingga kita bisa jauh lebih kaya pengalaman
  • Budaya kerja yang jauh lebih profesional sehingga kita bisa merasakan secara langsung kerja yang sesungguhnya
Kekurangan :
  • Tak bisa pulang on-time karena banyak workload dan deadline.
  • Dituntut kerja serba cepat sehingga harus pinter-pinter ngatur waktu
Jadi intinya pasti ada pros dan cons nya. Asal kita santai ngejalaninnya, dijamin gak bakal bikin stres deh

Jumat, 15 November 2019

Pengalaman Internship di Prudential (Part 1)

Kali ini, aku mau cerita soal pengalaman internship di Prudential 2 tahun yang lalu. Jadi tepatnya di tahun Maret 2017 itu aku ceritanya udah lulus sidang. Nah, selagi menunggu program S2 ku yang dimulai di Oktober 2017, aku lamar-lamar  di Jobstreet. Emang sih, banyak orang bilang waktu itu ngelamar di Jobstreet tuh susah dipanggil lah bla bla bla lah. Ya, tapi aku coba aja gak ada salahnya kan.

Waktu itu aku sempet ngelamar 3 perusahaan yaitu Prudential (bagian AML yaitu anti money laundering), MAP (bagian nya lupa) sama GAP (bagian stock control). Tak disangka, besok harinya aku ditelpon Prudential dan cukup kaget sih soalnya dia bukan nawarin posisi AML tapi compliance. Aku diminta interview senin depannya.

Di posisi ini, job desk nya itu menerjemahkan teks undang-undang dari bahasa Indo ke Inggris, jadi sesuailah ya sama jurusanku. Singkat cerita, aku diterima di hari Kamis. Tapi ada drama nya dong. Jadi di hari Senin, aku interview dengan HRD dan user sekaligus jadi 2 sesi gitu deh. Di interview ini sih cuma ditanya pengalaman organisasi, pengalaman magang ditempat sebelumnya. Nah guys, hati-hati ya kalo interview sama user nya ini full pake bahasa Inggris secara dia butuh orang yang bisa bahasa Inggris gitu. Trus, dilanjutin dengan sesi tes nerjemahin UU dari bahasa Indo ke Inggris. Lahh, susah banget dong, gak boleh liat Google sama sekali, mana aku bukan anak hukum. Jadilah 50:50 ya entah diterima atau gak.

Tau-taunya, pas hari Rabu diminggu yangs sama, aku ditelpon sama HRD nya, doi bilang kalo aku harus ngulang test karna kertas tes aku hilang. Aku bener2 kaget tapi aku mengiyakan aja. Tes yang kali ini lebih manusiawi kayak nerjemahin berita finansial saham boleh googling dikasih waktu 2 jam. Rupanya dibalik musibah kertas tes hilang ada berkah ya haha. Di tes kedua ini aku lebih yakin bisa diterima.

Singkat cerita, jumat masih diminggu yang sama aku ditelpon dan akhirnya diterima lah di Prudential. FYI, Prudential itu ada 2 kantor. Kantor pertama itu berlokasi di Prudential Tower daerah sudirman. Nah, kantor 1 nya lagi ada di Prudential Centre yang satu kompleks dengan Kota Kasablanka. Kebetulan posisi magang ini ada di Prudential Tower.
Kantornya persis disebelah Indofood Tower

Hari Selasa berikutnya, langsung tandatangan kontrak dan memulai kerja hari pertama. Aku ditempatkan di sebuah departmen bernama Compliance and Risk Management. Divisi ini kira- kira 30an oranglah tapi itu pun masih dibagi-bagi menjadi divisi yang lebih kecil. Nah, aku masuk ke divisi kecil bernama Compliance Management and Reporting. Agak bingung juga ya yang awalnya ngelamar divisi AML malah lari ke divisi Compliance.

Jujur aja, awalnya aku gak paham apa itu Compliance. Tapi yang aku selidiki, Compliance itu sebenarnya ranahnya anak hukum. Kerjannya berkutat seputar kepatuhan. Untungnya, aku sih pelan-pelan paham ya job desk nya dan awalnya pusing sih aku jadi harus membantu 2 supervisor disana yang berasal dari tim yang sama. Supervisor yang pertama itu aku sebut A, sementara yang satu lagi aku sebut B. Pokoknya kerjaan dari supervisor A itu gak jauh-jauh dari nerjemahin PP, UU nya KEMENKEU, POJK, ROJK dan peraturannya AAJI. Nah kalo si supervisor B, kerjaannya gak jauh-jauh dari edit dokumen konglomerasi keuangan, buatin struktur organisasi, fotokopi dokumen, anterin dokumen ke OJK langsung, edit bahan presentasi, cek ketersediaan meeting room , anter dokumen ke divisi lain dan scan dokumen. 
Lift selfie

Untuk pergaulan antar anak intern sendiri cukup beragam. Jadi di Prudential ini, tiap divisi kecil punya 1 anak magang. Tapi, gak selalu ya, ada yang gak punya juga. Aku berteman dengan anak magang divisi bagian AML, Operational Risk dan Finance. Kebetulan mereka semua baik dan welcome, intinya kompak lah sesama anak magang.

Nah postingan aku kali ini berhenti disini dulu. Karena dipostingan ini aku cuma mau kasih tau background nya aja. Nah dipostingan berikutnya, bakal di bahas bagaimana rasanya bekerja sebagai anak magang di Prudential. 
See ya!

Pengalaman Wisuda di Singapura

Ditahun ini, aku berhasil menuntaskan program master di Singapura (SG).  Seneng karena S2 itu gak segampang S1. Disclaimer dulu ya, aku berkuliah di universitas swasta di SG. FYI, univ swasta di SG itu gak boleh punya kurikulum sendiri. Jadi kurikulum yang boleh mereka buat hingga program D2 aja. Jadi, program S1 dan S2 nya itu harus rekanan sama univ UK/US. Aku akan menceritakan pengalaman wisuda di Singapura.

Oke, lanjut ke proses wisuda. Pertama, kita bakal dikasih email dari kampus yang menyatakan bahwa kita eligble buat ikut proses wisuda. Nah, aku dikasih beberapa attachments. Pertama, attachment formulir ikut wisuda atau gak. Nah didalam formulir ini, kita maks cuma boleh beli 2 undangan tamu. 

Attachment kedua itu, kita harus daftar buat pinjem/beli graduation gown nya dari sebuah perusahaan penyewaan graduation gown. Sewanya seharga 60 SGD, tapi kita harus bayar dengan deposit seharga 200 SGD. Batas maksimal penyewaan 8 hari dan nanti duit kita seharga 140 SGD dibalikin.

Cara menyewa baju melalui website

Dua urusan selesai tuh, sewa baju + konfirmasi kehadiran. Lanjut, kita dateng ke kampus nih buat ambil undangan. Intinya, undangan ini bakal di-scan dan kita tinggal nunjukin undangannya.


Nah liat deh foto diatas, dibagian tengah paling bawah. Ini nih lebih penting dari undangan. Kenapa? kalo kita gak bawa itu, kita gak bisa maju kepanggung untuk diwisuda. FYI, temen aku ada nih yang lupa taro kertas itu dimana, untungnya detik-detik terakhir ketemu loh. Udah beres dong? Belom, aku harus ambil bajunya dong di tempat penyewaan baju itu.

Graduation gown nya guys!

Hari H tiba. Terasa deg-degan karena harus bangun pagi buat makeup. Bahkan, banyak temen aku yang mukanya polos gak ber-makeup. Kalo di Indo mah udah aneh banget kali ya.




Foto-foto diatas tuh venue-nya. Sejenis hall. Jangan dibandingkan sama JCC! Ini emang wisuda kecil cuma 200 orang saja. Ini lokasinya di Raffles City Convention Centre di dalam mall bernama Raffles City yang berlokasi didaerah City Hall.

Perjuangan nih bisa sampe sini!



Foto sama temen seangkatan. Bisa dilihat kan? Dandanan cewek-ceweknya gak menor? Mungkin efek di SG susah cari MUA ya. Abis acara itu kita dapet makan prasmanan gitu.






Untuk makanannya sendiri khas Asia banget ya ada bihun goreng, udang goreng, gado-gado ada loh, dimsum serta roti khas western.


Terakhir, pulang dapet bingkisan. Seperti yang terlihat diatas ada 1 boneka beruang, 1 pulpen, 1 tas kanvas, 1 majalah, 1 pin dan ijazah. Overall, wisudanya cuma 1 jam 30 menit.
Sekian info dari aku, semoga bermanfaat  bagi yang penasaran bagaimana proses wisuda di SG. Kalo menurut aku kalo dibandingkan dengan di Binus dulu ya (karena aku S1 di Binus) ada beberapa pros and cons.

Pros:
  • Ijazah dikasih langsung, kalo di Binus mesti nunggu beberapa minggu.
  • Dapet bingkisan kayak boneka beruang, pen, majalah dan pin. Sementara di Binus gak dapet bingkisan apa-apa.
  • Prasamanan disediakan. Kalo di Binus gak dapet nasi boks atau prasmanan.
  • Pada gak peduli pake makeup, makeup nya tipis-tipis. Jadi yang males bangun pagi ini kayaknya kabar baik ya haha. Tapi disatu sisi cari MUA di Singapura agak susah jadi penampilan kita kurang cetar.
Cons:
  • Baju wisudanya sistem sewa. Kalo di Binus masih terjangkau dan hak milik kita selamanya. Trus ribet aja sih mesti pergi ketempat sewa bajunya trus balikin lagi pula kan.
  • Venuenya lebih wow Binus karena di JCC jauh lebih besar.
  • Undangan berbayar, kalo di Binus dikasih jatah 2 undangan gratis.

    Nah, kalo kalian sendiri gimana tanggapannya? Apakah wisuda di Indo mirip di SG gak? Komen ya!